Minggu, 27 Januari 2013

PKP ku di Ut

I.                   PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah

1.             Identifikasi Masalah :
Semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata berdampak luas terhadap keseluruhan segi kehidupan. Memasuki era globalisasi yang dipicu perkembangan IPTEK mengharuskan setiap manusia untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Bila tidak, maka ia akan terkungkung dalam ketertinggalan. Peranan yang paling besar dalam mengejar ketertinggalan adalah dunia pendidikan.
Sebagai dampak terhadap situasi yang berkembang cepat adalah munculnya berbagai masalah yang komplek. Mau tidak mau dampak ini juga dirasakan oleh siswa misalnya mudahnya alat transportasi, maraknya tingkat hiburan (Play Station dan Game lainnya) dapat membawa dampak memudahkan siswa terutama siswa peringkat rendah untuk bolos sekolah. Selain itu bagusnya acara televisi juga membawa pengaruh pada kegiatan belajar siswa di rumah.
Untuk mengikuti perkembangan yang ada, perubahan demi perubahan dilakukan oleh pemerintah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang selaras dengan harapan, yaitu sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UUD Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan seperti yang diharapkan maka siswa seharusnya berada dalam kondisi yang sehat secara fisik dan psikologis. Hal itu dikarenakan pengaruh kesehatan mental atas pikiran memang besar sekali. Diantara gejalanya adalah kemampuan berpikir yang menurun, pikirannya tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Dalam proses pendidikan di sekolah, banyak ditemukan masalah-masalah yang terjadi pada diri siswa. Terkait dengan diterapkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang menuntut siswa untuk mencapai ketuntasan tertentu dalam setiap pembelajaran. Tuntutan yang tinggi pada kurikulum tahun 2004 ini memunculkan masalah-masalah baru yang terkait dengan masalah belajar siswa. Banyak siswa yang tidak mampu memenuhi standar ketuntasan yang diharapkan.
Berdasarkan pengamatan dan observasi yang dilakukan, identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu pembelajaran PKn di SD Negeri Darungan 01 masih bersifat monoton dan kurang menarik. Akibatnya nilai yang didapat tidak seperti yang diharapkan. Hal ini nampak pada hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri Darungan 01 yang rendah. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan untuk pembelajaran PKn ≥69. Sedangkan nilai siswa kelas V dari 32 siswa hanya 13 siswa yang mendapatkan nilai ≥69 atau 40,62%. Sedangkan 19 siswa mendapatkan nilai <69 atau 59,38%. Nilai rata-rata kelas siswa yaitu 57,5, sementara rata-rata kelas yang diharapkan adalah ≥65 sehingga hasil pembelajaran yang dicapai tidak optimal. Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dengan melibatkan guru menunjukkan kendala-kendala pembelajaran PKn di kelas V SD Negeri Darungan 01.




2.             Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat dianalisis bahwa: (1) model pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konfensional (berpusat pada guru bukan pada murid), (2) guru masih mengalami kesulitan dalam mengaktifkan siswa untuk terlibat langsung dalam proses penggalian dan penelaahan bahan pelajaran, (3) seharusnya guru berangkat dari pengalaman siswa sehingga pembelajaran menjadi bermakna, (4) penghargaan yang diberikan guru masih kurang, (5) siswa adalah penerima informasi secara pasif dan siswa hanya memperoleh informasi dari guru, (6) tidak mengoptimalkan media pembelajaran yang ada di lingkungan sekitar, (7) siswa tidak bisa berkonsentrasi belajar, (8) siswa tidak bisa mencapai KKM yang ditentukan sekolah.
Kendala-kendala dalam pembelajaran PKn sebagaimana dikemukakan di atas jelas berpengaruh terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran. Kondisi semacam ini tentu tidak sejalan dengan semangat untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang kurang bermakna ini akan semakin memburuk apabila guru tidak memiliki inisiatif untuk melaksanakan model pembelajaran alternatif yang lebih inovatif dan variatif.

3.             Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Salah satu alternatif model pembelajaran yang bisa dilaksanakan adalah model Tanya jawab dan menggunakan media gambar Melalui model Tanya jawab dan media gambar siswa diajak untuk belajar aktif. Maka penulis mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran, yaitu model Tanya jawab dan penggunaan media gambar untuk membuktikan apakah dengan model Tanya jawab dan media gambar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn.
Mengingat pentingnya proses pembelajaran PKn sebagai langkah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa memiliki kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran harus diperbaiki dan dicarikan alternatif pemecahannya. Oleh karena itu perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas. Sebagai wujud nyata dari tuntutan tersebut maka peneliti tertarik untuk mengangkat sebuah penelitian yang berjudul “Meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan metode Tanya jawab dan media gambar mata pelajaran PKn kelas V semester gasal SDN Darungan 01 Tanggul Jember Tahun Pelajaran 2012-2013”.

B.  Rumusan Masalah
a.       Adakah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode Tanya jawab dan media gambar mata pelajaran PKn kelas V semester gasal SDN Darungan 01 Tanggul Jember Tahun Pelajaran 2012-2013?
b.      Adakah peningkatan ketuntasan belajar siswa dengan penerapan metode Tanya jawab dan media gambar kelas V semester gasal SDN Darungan 01 Tanggul Jember Tahun Pelajaran 2012-2013?

C.           Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun tujuan penelitian pembelajaran ini adalah :
1.             Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan metode Tanya jawab dan media gambar mata pelajaran PKn kelas V semester gasal SDN Darungan 01 Tanggul Jember Tahun Pelajaran 2012-2013.
2.             Untuk meningkatkan Ketuntasan belajar siswa dengan penerapan metode Tanya jawab dan media gambar mata pelajaran PKn kelas V semester gasal SDN Darungan 01 Tanggul Jember Tahun Pelajaran 2012-2013.







D.           Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran adalah :
1.      Bagi siswa
Siswa dapat memahami dan mudah menguasai materi yang diberikan guru.
2.      Bagi guru
Guru dapat memperbaiki pembelajaran Pkn di kelas V dan hasil dari pembelajaran memuaskan.
3.      Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat membantu meningkatkan kualitas hasil belajar khususnya pelajaran PKn, sehingga secara langsung memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.




















II.                KAJIAN PUSTAKA

A.           Karakteristik Pembelajaran PKn
a.      Pengertian PKn
PKn adalah Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu Pendidikan yang menyangkut status formal warga Negara yang pada awalnya diatur dalam undang-undang No. 2 tahun 1949. Undang-undang ini berisi tentang diri kewarganegaraan, dan peraturan tentang naturalisasi atau pemerolehan status sebagai warga Negara.

b.      Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Tujuan PKn (Udin S. Winataputra, dkk. : 2010)adalah partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupanpolitik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia.

c.       Ruang lingkup Pendidika Kewarganegaraan (PKn)
Ruang lingkup PKn secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut : (1) Persatuan dan Kesatuan, (2) Norma Hukum dan Peraturan, (3) HAM, (4) Kebutuhan Watga Negara, (5) Konstutusi Negara,          (6) Kekuasaan Politik, (7) Kedudukan Pancasila, (8) Globalisasi.

B.            Prinsip Dasar Metode Tanya Jawab
1.      Pengertian
Metode Tanya jawab adalah cara penyampaian belajar dalam proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah dari guru ke siswa atau dari siswa ke guru agar diperoleh jawaban melalui lesan guru atau siswa.




2.      Kelebihan/kekurangan
·      Kelebihan metode Tanya jawab :
a.       Menumbuhkan keberanian dan meneruskan jawaban
b.      Lebih merangsang siswa untuk mendayagunakan kemampuan berfikir
c.       Dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa pada pelajaran
d.      Menimbulkan rasa ingin tahu siswa terhadap permasalahan yang dibicarakan sehingga menimbulkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran
·      Kekurangan metode Tanya jawab
a.       Pada kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan pada seluruh siswa
b.      Siswa yang pasif tidak bisa berkembang
c.       Menimbulkan rasa gugup pada siswa tang tidak punya keberanian untuk bertanya atau menjawab.

C.           Media Pembelajaran
a.      Pengertian Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara, sedangkan menurut istilah. adalah wahana pengantar pesan. Beberapa teknologi pengajaran, banyak memberikan batasan definisi tentang media pengajaran, diantaranya :
a.         Menurut AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi batasan mengenai media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan informasi.
b.         Menurut NEA (National Education Assocation) menyatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Dan hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.
c.         Gagne menyatakan bahwa, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
d.             Briggs berpendapat, media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, misalnya buku, film bingkai, kaset dan lain-lain (Soetomo, 1993; 197-198.)
Dari berbagai pendapat yang dikemukakan di atas penulis mempunyai pengertian bahwa pengertian media pembelajaran adalah sebagai   berikut :
1.         Media adalah wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurannya angin diteruskan kepada penerima pesan tersebut.
2.         Bahwa materi yang ingin disampaikan adalah pesan instruksional.
3.         Ujian yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar pada penerima pesan (anak didik).
Berdasarkan beberapa batasan tentang media pengajaran, maka dapat dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung dalam media pengajaran, antara lain :
1.         Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu suatu yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indera.
2.         Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai soft ware (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3.         Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.
4.         Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik dalam kelas maupun diluar kelas.
5.         Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
6.         Media pembelajaran dapat digunakan secara massa (misalnya; radio, televisi) kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya; slide, video, OHP) atau perorangan (misalnya; modul, computer, radio, tape/kaset video recorder).


b. Jenis-Jenis Media Pengajaran.
Ada beberapa jenis media pengajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Jenis media pengajaran tersebut antara lain :
1.         Media grafis
Media grafis adalah media visual. Dalam media ini, pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk symbol. Oleh karena itu symbol-symbol yang digunakan nantinya perlu dipahami benar artinya, agar dalam penyampaian materi dalam proses belajara mengajar dapat berhasil secara efektif dan efesien.
Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan apabila tidak digrafiskan misalnya pelaksanaan sholat atau tentang konsep lainnya : konsep sifat wajib, mustahil bagi Allah Swt.
Media grafis selain sederhana dan mudah pembuatannya, media grafis  juga termasuk media yang murah ditinjau dari segi biayanya, antara lain :
1.        Gambar atau foto
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Gambar atau foto merupakan bahasa umum dim,engerti dan dinikmati dimana-mana. Sebagaimana pepatah China mengatakan “sebuah gambar bercerita lebih banyak daripada seribu bahasa”. Dalam penggunaan media pembelajaran ini, gambarnya harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
2.    Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang normal dapat diajar menggambar, maka setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya dalam bentuk sketsa. Sketsa selain, dapat menarik perhatian siswa.
2.      Diagram
Diagram adalah suatu gambar sederhana yang dirancang untuk menggambarkan hubungan timbal balik, yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol. Diagram biasanya menggambarkan struktur dari obyeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ.
a.     Grafik
Grafik sederhana yang menggunakan titik-titik, grafis dan gambar. Untuk melengkapi seringkali simbol-simbol verbal digunakan pula disitu. Fungsinya adalah untuk menggambarkan data secara kuantitatif dan teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu obyek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
b.     Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu suatu gambar interpretatife yang digunakan symbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu terhadap orang situasi atau kejadian-kejadian tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap atau tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa detail menggunakan symbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dipahami dengan cepat (Arief, 1999:82).




C. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran
Dalam memilih media pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :
1.    Ketepatan
Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran  dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
2.    Dukungan
Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih dipahami.
3.    Kemudahan
Kemudahan memperoleh media, media yang diperlukan mudah diperoleh setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
4.    Ketrampilan Guru
Ketrampilan guru dalam menggunakannya, guru mampu menggunakannya dengan baik dalam proses belajar mengajar.
5.    Tersedianya Waktu
Tersedianya waktu bagi guru dalam proses belajar mengajar untuk dapat menggunakan media pembelajaran.
Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media pembelajaran  sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat difahami oleh siswa.
Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru akan lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu dalam proses belajar mengajar sehingga dengan adanya media yang tepat dapat melaksanakan proses belajar mengajar sehingga dengan adanya media yang tepat yang tepat dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan efektif dan efisien.


D. Fungsi dan Manfaat Pengajaran
Secara umum media pengajaran mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.        Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalis, sehingga mempermudah siswa dalam memahami pesan tersebut.
2.        Mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indera Menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
3.        Menimbulkan gairah belajar pada siswa.
4.        Memungkinkan terjadinya interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
5.        Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Mempersamakan pengalaman dan persepsi antar siswa dalam menerima pesan. (Arief, 1999:16)
Berdasarkan batasan-batasan mengenai batasan media di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pengajaran segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pendidikan dari pengirim pesan atau guru kepada penerima pesan (siswa) dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar yang mempermudah siswa dalam memahami pesan.
Menurut Oemar Hamalik (Oemar Hamalik dalam Azhar Arsad, 1997:15), manfaat dari penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah :
1.    Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit dalam berfikir dan mengurangi verbalisme.
2.    Memperbesar perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
3.    Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan proses belajar mengajar dan membuat pelajaran yang mantap.
4.    Menumbuhkan pemikiran yang teratur, lentur dan continue terutama melalui gambar hidup membantu tumbuhannya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
5.    Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar..
d.             Hasil Belajar
1.      Pengertian Hasil Belajar
Menurut Oemar Hamalik dalam Azhar Arsad (1997) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

2.      Macam-macam Hasil Belajar
Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar:
a. Keterampilan dan kebiasaan
b. Pengetahuan dan pengertian
c. Sikap dan cita-cita

e.              Hipotesis Tindakan
1.      Ada peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode Tanya jawab dan media gambar mata pelajaran PKn Kelas V semester gasal SDN Darungan 01 Tanggul Jember Tahun Pelajaran 2012-2013
2.      Ada peningkatan ketuntasan belajar siswa dengan penerapan metode Tanya jawab dan media gambar mata pelajaran PKn Kelas V semester gasal SDN Darungan 01 Tanggul Jember Tahun Pelajaran 2012-2013









III.             PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.           Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1.      Subjek Penelitian
Subjek Penelitian adalah siswa Kelas V SD Negeri Darungan 01 berjumlah 32 siswa, dengan rincian jumlah laki-laki 20 siswa dan 12 siswa perempuan. Siswa kelas V memiliki kemampuan dan ketrampilan yang sangat bervariatif dan berasal dari berbagai latar belakang ekonomi keluarga yang dapat mempengaruhi sikap, motivasi dalam belajar dan hasil belajar yang mereka capai.

2.      Tempat Penelitian
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran dilaksanakan di SDN Darungan 01 dengan alamat Jl. Raden Wijaya No. 19 Desa Darungan Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember ( Telp. 0336-441825) alamat e-mail : sdndarungansatu@yahoo.co.id.

3.      Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai dengan Bulan November 2012. Dengan siklus I diawali pada hari Senin, 22 Oktober 2012 dan siklus 2 diakhiri pada hari Kamis, 08 November 2012.

B.            Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1.      Desain Perbaikan Pembelajaran
Desain Perbaikan Pembelajaran digunakan desain PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau CAR (Classroom Action Research). Pada Pelaksanaan PTK ini terdiri dari beberapa siklus dan setiap siklus terdiri dari : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pada perbaikan pembelajaran ini dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan teman sejawat.
Keempat tahapan dalam dua siklus tersebut digambarkan sebagai berikut :
                Gambar 3.1 Tahapan per siklus
                              Merencanakan

Refleksi                        Siklus 1                 Melakukan

                                Mengamati

                              Merencanakan

Refleksi                       Siklus II                   Melakukan

                                Mengamati

2.      Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Adapun Prosedur  Perbaikan pembelajaran sebagai berikut :
a.      Pra Siklus
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut :
a.       Refleksi awal. Penulis bersama dengan teman  sejawat di SD Negeri Darungan 01 mengidentifikasi permasalahan siswa yang mempunyai hsil belajar rendah.
b.       Penulis dan teman sejawat merumuskan permasalahan secara operasional, relevan dengan masalah penelitian.
c.       Penulis dan teman sejawat merumuskan hipotesis tindakan yang lebih menekankan pada Tanya jawab dan media gambar.
d.      Menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan yang di dalamnya meliputi :
1)      Menetapkan indikator-indikator desain pembelajaran menggunakan metode Tanya jawab dan media gambar.
2)      Menyusun rancangan strategi pembelajaran metode Tanya jawab dan media gambar
3)      Menyusun metode dan alat pengumpul data berupa non tes, yaitu lembar observasi dan angket.
e.       Menyusun rencana pengolahan data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
b.      Siklus 1
1.      Perencanaan
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan :
-          Menyiapkan dan membuat silabus
-          Menyiapkan dan membuat RPP
-          Menyiapkan dan membuat alat evaluasi
-          Menyiapkan dan membuat media
-          Meyiapkan dan membuat LKS
-          Menyiapkan dan membuat pedoman observasi
-          Menyiapkan dan membuat pedoman penilaian
2.      Tindakan
Pada tahapan ini maka di lakukan pembelajaran dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun pada tahapan perencanaan. Pada tahap tindakan ini peneliti sebagai guru model dan disertai dengan teman sejawat sebagai observer.
3.      Observasi
Pada tahapan ini dilakukan ketika peneliti menyimpan langkah-langkah yang disusun pada perencanaan. Pada saat itu observer melakukan observasi terhadap kelancaran pembelajaran yang difokuskan kepada proses hasil belajar.
Ada dua hal yang diobservasi :
-          Keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti/guru
-          Aktivitas belajar siswa
Pada pelaksanaan observasi ini observer dibekali dengan pedoman observasi.
4.      Refleksi
Pada tahapan refleksi ini dilakukan analisis terhadap keterlaksanaan pembelajaran dan ketercapaian hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar. Yang dibandingkan atau dikaitkan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Apabila hasil belajar diatas KKM maka perbaikan pembelajaran bias dihentikan, namun apabila hasil belajar di bawah KKM maka aan dilakukan per siklus berikutnya.

c.       Siklus II
Adapun langkah-langkah siklus II sama dengan langkah-langkah yang telah dilakukan di siklus pertama.

3.      Prosedur Pengambilan Data.
Pengambilan data dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini meneliti :
a.      Metode Observasi
Dalam penelitian ini diperlukan instrumen yang relevan dengan data yang akan diambil, Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu non tes yang berupa lembar observasi.
Agar lebih jelas dalam menggunakan metode observasi, maka perlu untuk dikemukakan mengenai pengertian-pengertian dari observasi itu. Observasi adalah merupakan penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera (terutama mata) terhadap kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi Bimo Walgito (1982 : 54).
Hal ini diperkuat oleh pendapat I Djumhur (1975 : 51) observasi adalah merupakan suatu teknik untuk mengamati secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Dari kedua pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa observasi adalah merupakan pengamatan dan pencatatan serta penyelidikan yang dilakukan dengan alat indera dan secara sistematis terhadap semua fakta, data dan gejala baik langsung maupun tidak langsung dalam waktu dan pada tempat tertentu dimana fakta, data tersebut ditemukan atau dimana kejadian itu terjadi.
Keuntungan-keuntungan dari observasi adalah :
1.       Observasi merupakan teknik yang langsung dapat digunakan untuk memperoleh data berbagai aspek tingkah laku.
2.       Teknik observasi memungkinkan dilakukan pencatatan yang serempak dengan terjadinya gejala atau kejadian penting.
3.       Observasi dapat merupakan teknik untuk mencek data yang diperoleh dengan teknik lain, angket, wawancara dan sebagainya.
4.       Dengan observasi, observer tidak memerlukan bahasa verbal sebagai alat untuk memperoleh data.
5.       Dengan observasi dapat diperoleh data, gejala atau kejadianyang sebenarnya dan langsung.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi sistematis, jadi sebelum observasi dilaksanakan, menyiapkan rencana kerangka terlebih dahulu, data yang akan diobservasi sudah disusun dalam rangka bentuk rencana atau kerangka terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan supaya pada waktu terjun dalam penelitian tinggal mengarah pada tujuan yang hendak diobservasi.
b.      Metode dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data nama siswa, nama observer, jadwal pembuatan nilai.

c.       Wawancara/interview
Metode wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang tanggapan siswa terhadap proses  pembelajaran kepala sekolah.
d.      Angket
Adapun angket adalah merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh anak yang ingin diselidiki atau responden.
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Data yang ingin dikumpulkan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan secara tertulis dan responden memberikan jawaban secara tertulis pula.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari angket adalah sebagai berikut :
1.        Angket dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data kepada sejumlah responden dalam jumlah yang banyak dalam waktu singkat.
2.        Setiap responden menerima sejumlah pertanyaan yang sama.
3.        Dengan angket responden mempunyai kebebasan untuk memberikan keterangannya.
4.        Responden mempunyai waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan.
5.        Dalam angket pengaruh subyektif dapat dihindarkan.

e.       Tes
Metode tes dipakai untuk mendapat data tentang hasil belajar. Tes dibuat oleh guru model yang sebelumnya didiskusikan dengan teman sejawat. Bentuk tes adalah tes tulis yang terdiri dari soal pilihan ganda dan esay. Sebelum dibuat soal maka dibuat kisi-kisi soal dimana kisi-kisi dibuat atas dasar SK dan KD yang ditetapkan.





4.      Teknik Analisis Data
Data tentang hasil belajar siswa dianalisis secara deskriftif quantitative dalam bentuk persentase (%) yang dibandingkan dari pra siklus = 57,5 %, siklus I = 73,1% dan siklus II = 80%. Perbandingan-perbandingan itu didasarkan atas besarnya KKM yang ada di sekolah adapun KKM untuk individual sebesar 69 SDN Darungan dan KKM klasikal 75 (SDN Darungan 01 Tahun Pelajaran 2012-2013).

























IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada hasil dan pembelajaran ini diuraikan tentang diskripsi hasil penelitian perbaikan pembelajaran dan pembahasan hasil penelitian perbaikan pembelajaran.
A.                Deskripsi hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.         Hasil Pra siklus
Pra siklus terhadap pembelajaran PKn pada Standar Kompetensi Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) rata-rata hasil belajarnya menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Karena dari 32 siswa yang ada hanya 13 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi (hasil evaluasi di atas KKM). Adapun hasilnya adalah sebagau berikut :

Tabel 4.1. Daftar Hasil Belajar Pra Siklus
NO
NAMA
Hasil Belajar
Tuntas
Tidak Tuntas
1
Abdus Salam
20

2
Ahmad Fauzi
40

3
Ahmad Khotib
60

4
Ahmad Riki
80

5
Ahmad Zaelani
80

6
Bastian Susanto
80

7
Dodik Siswanto
40

8
Elyana
40

9
Fasyaidita Tera P. A.
80

10
Galih Kusuma
80

11
Galuh Ambarwati
80

12
Ika Wulandari
80

13
Jekly Ilham F.
80

14
Lailatul Hikmah
80

15
Mohamad Karim
40

16
Muhdor Nasirudin
80

17
Mochamad Ifan
20

18
Mohamad Rizal
80

19
Moch. Lutfi
20

20
Pipin Handayani
60

21
Riko M. Rizal
60

22
Rina Astika Putri
20

23
Risa Umami
60

24
Rufiah
60

25
Siti Muilatul H.
60

26
Sofiatul Laili
80

27
Suriyanto
40

28
Syaiin Qodir
20

29
Vetrin Okta R.
60

30
Wahyu Cahya F.
40

31
Yoga Priantoro
40

32
Zainal Alim M.
80

JUMLAH
1840
13
19
RATA-RATA
57,5


Prosentase ( % )

40,6%

Keterangan :
Jumlah siswa tuntas                : 13
Jumlah siswa tidak tuntas      : 19
Kalsikal                                  : Tidak tuntas

2.      Jadwal perbaikan pembelajaran
Adapun jadwal perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2. Jadwal Perbaikan Pembelajaran
No
Hari, Tanggal
Kegiatan
1.
Senin, 22-10-2012
Implementasi RPP 1
2.
Kamis, 25-10-2012
Implementasi RPP 2
3.
Senin, 29-10-2012
Tes
4.
Kamis, 01-11-2012
Implementasi RPP3
5.       
Senin, 05-11-2012
Implementasi RPP 4
6.
Kamis, 08-11-2012
Tes


3.      Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun hasil penelitian perbaikan pembalajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a.        Hasil belajar
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran setiap siswa diberi tes formatif yaitu siklus I dan tes formatif siklus II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pemeblajaran.
Adapun data penilaian dalam proses perbaikan pembelajaran per siklus adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siklus I
NO
NAMA
Hasil Belajar
Tuntas
Tidak Tuntas
1
Abdus Salam
40

2
Ahmad Fauzi
60

3
Ahmad Khotib
80

4
Ahmad Riki
80

5
Ahmad Zaelani
80

6
Bastian Susanto
80

7
Dodik Siswanto
60

8
Elyana
60

9
Fasyaidita Tera P. A.
100

10
Galih Kusuma
80

11
Galuh Ambarwati
100

12
Ika Wulandari
80

13
Jekly Ilham F.
100

14
Lailatul Hikmah
80

15
Mohamad Karim
60

16
Muhdor Nasirudin
80

17
Mochamad Ifan
40

18
Mohamad Rizal
100

19
Moch. Lutfi
40

20
Pipin Handayani
80

21
Riko M. Rizal
80

22
Rina Astika Putri
40

23
Risa Umami
80

24
Rufiah
80

25
Siti Muilatul H.
80

26
Sofiatul Laili
80

27
Suriyanto
60

28
Syaiin Qodir
40

29
Vetrin Okta R.
80

30
Wahyu Cahya F.
60

31
Yoga Priantoro
60

32
Zainal Alim M.
100
JUMLAH
2340
20
12
RATA-RATA
73,1


Prosentase ( % )

62,5 %

Keterangan :
Jumlah siswa tuntas                : 20
Jumlah siswa tidak tuntas      : 12
Kalsikal                                  : Tidak tuntas

Tabel 4.4. Daftar Hasil Belajar Siklus II
NO
NAMA
Hasil Belajar
Tuntas
Tidak Tuntas
1
Abdus Salam
60

2
Ahmad Fauzi
60

3
Ahmad Khotib
80

4
Ahmad Riki
80

5
Ahmad Zaelani
80

6
Bastian Susanto
100

7
Dodik Siswanto
60

8
Elyana
60

9
Fasyaidita Tera P. A.
100

10
Galih Kusuma
80

11
Galuh Ambarwati
100

12
Ika Wulandari
80

13
Jekly Ilham F.
100

14
Lailatul Hikmah
100

15
Mohamad Karim
80

16
Muhdor Nasirudin
80

17
Mochamad Ifan
80

18
Mohamad Rizal
100

19
Moch. Lutfi
60

20
Pipin Handayani
80

21
Riko M. Rizal
80

22
Rina Astika Putri
60

23
Risa Umami
80

24
Rufiah
80

25
Siti Muilatul H.
80

26
Sofiatul Laili
80

27
Suriyanto
60

28
Syaiin Qodir
60

29
Vetrin Okta R.
100

30
Wahyu Cahya F.
80

31
Yoga Priantoro
80

32
Zainal Alim M.
100

JUMLAH
2560
24
8
RATA-RATA
80


Prosentase ( % )

75 %

Keterangan :
Jumlah siswa tuntas                : 24
Jumlah siswa tidak tuntas      : 8
Kalsikal                                  : Tuntas
Tabel 4.5. Rekapitulasi hasil belajar dan Ketuntasan belajar
No.
Hasil Belajar
Siklus 1
Siklus 2
Kenaikan Siklus 1 ke Siklus 2
1.
Rata-rata Hasil Belajar
73,1
80
6,9
2.
Jumlah siswa yang tuntas
20
24
4
3.
Prosentase ketuntasan belajar
62,5 %
75 %
12,5 %
B.     Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Pada bagian pembahasan ini bisa dilihat antar siklus dan perbandingan hasilnya. Kalau kita lihat hasil observasi di setiap siklus menunjukkan kecenderungan yang berbeda dan terus meningkat. Hal ini disebabkan pada siklus ke-1 masih ada kekurangan pada metode dan media yang digunakan Hal ini diperbaiki pada siklus ke-2. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, dan ketuntasan hasil belajar siswa diketahui dengan menggunakan metode tes. Tes tersebut dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sesudah pelaksanaan siklus I dan II. Dimana siklus I masih belum mencapai kriteria ketuntasan berdasarkan dari tes siklus I yaitu 62,5% dari kriteria ketuntasan klasikal yang sudah ditentukan yaitu ≥75% yang memperoleh nilai ≥73 Sedangkan siklus II dilakukan sebagai kegiatan pemantapan dengan menggunakan materi selanjutkan pada kompetensi dasar yang sama, persentase ketuntasan pada siklus II mencapai 75%. Ketuntasan hasil belajar siswa diketahui dengan menggunakan metode tes. Tes tersebut dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sesudah pelaksanaan siklus I dan II.
Berdasarkan pembahasan di atas ,dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Tanya jawab dan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan dan meningkatkan keterampilan siswa dalam berdiskusi antar sesama teman sehingga hasil belajar siswa juga meningkat dan menjadi lebih baik.
Dengan terus meningkatkan hasil tindakan pada setiap siklus, akhirnya bisa dikatakan bahwa Ada peningkatan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa dengan penerapan metode Tanya jawab dan media gambar mata pelajaran PKn Kelas V semester gasal SDN Darungan 01 Tanggul Jember Tahun Pelajaran 2012-2013.


V.                SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A.           Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1.             Ada peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode Tanya jawab dan media gambar Pada pra siklus didapat rata-rata = 57,5 siklus I = 73,1 siklus II = 80 maka ada peningkatan hasil belajar siswa dengan perapan metode Tanya jawab dan media gambar
2.             Ada peningkatan Ketuntasan belajar siswa dengan penerapan metode Tanya jawab dan media gambar Pada pra siklus didapat prosentase pra siklus = 40,6% siklus I = 62,5% siklus II = 75% maka ada peningkatan ketuntasan belajar siswa dengan perapan metode Tanya jawab dan media gambar

B.            Saran Tindak Lanjut
Adapun saran-saran yang dapat  diberikan yaitu :
1.             Penjelasan materi yang disampaikan hendaknya dengan menggunakan metode yang bervariatif.
2.             Penggunaan media harus sesuai dengan materi.
3.             Ciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan agar pembelajaran lebih bermakna.
4.             Penerapan Metode Tanya jawab dan Media gambar dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain









DAFTAR PUSTAKA

Udin S. Winataputra, dkk. 2010. Materi dan Pembelajaran Pkn SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Widihastuti, Setiati. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan; SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan
Sumantri, Mulyani dan Permana Johar. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud
Wardhani I.G.A.K, Kuswaya Wihardit. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka
Wardhani I.G.A.K,dkk, 2011.Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka
Andayani, dkk, 2011. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka
I. Djumhur, Dan Moh. Surya.1971. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung : CV. Ilmu Bandung
Bimo Walgito. 1985. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta :  Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Arief S. Sardiman. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:  Rajawali pers,







1 Komentar:

Pada 20 Agustus 2016 pukul 23.19 , Blogger Ketik PTK mengatakan...

Bermanfaat,
Silahkan kunjungi:
http://ketik-ptk.blogspot.co.id/2016/08/pkp-terbaru-2016.html

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda